Kamis, 08 Desember 2011

Aksi Bakar Diri Di Depan Istana Merdeka

0 komentar

Ketua DPP Partai Hanura Yuddy Chrisnandi mengharapkan, pemerintah tidak memandang aksi seorang yang membakar diri di depan Istana Negara sebagai hal yang remeh.

"Pemerintah, khususnya Presiden jangan memandang remeh peristiwa ini. Itu cara rakyat melontarkan kritik yang keras," katanya dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan, aksi bakar diri di depan Istana Negara sebagai refleksi frustrasi rakyat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang dinilai tidak membawa perubahan berarti bagi kehidupan rakyat.
"Aksi itu juga menunjukkan kekesalan orang kecil kepada aparat negara yang dianggap tidak berpihak pada penderitaan rakyat dan Kepala Negara dianggap menjadi representasi itu," katanya.
Dalam keyakinan kalangan tertentu, kata dia, membakar diri adalah peristiwa sakramen atau lazim disebut "sacrifice" yang berarti sebuah pengorbanan tertinggi menyerahkan nyawa sebagai tumbal terjadinya perubahan yang lebih baik untuk menyelamatkan orang banyak.
"Walaupun hanya dilakukan satu orang, aksi membakar diri di depan Istana Negara mengundang simpati khalayak luas dan menumbuhkan solidaritas yang dapat kian membesar," katanya.
Oleh karena itu, kata mantan anggota Komisi I DPR RI itu, pemerintah, khususnya Presiden, tidak boleh memandang remeh peristiwa itu.
Sebelumnya, seorang pria yang tidak dikenal membakar diri di depan Istana Merdeka sekitar Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (7/12) sekitar pukul 17.30 WIB.
Saat ini, korban masih menjalani perawatan intensif dengan kondisi luka serius pada sekujur tubuhnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Tindakan bakar diri tersebut, mengundang solidaritas dari kelompok mahasiswa dengan menggelar aksi di depan RSCM, Jakarta Pusat.
Sejumlah mahasiswa dari Universitas Bung Karno (UBK), Universitas Satya Negara Indonesia, Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan Universitas Islam Jakarta (UIJ) menggelar aksi pada Rabu pukul 22.00 WIB.
Para mahasiswa yang menggelar aksi solidaritas menyatakan keprihatinannya terhadap tindakan bakar diri tersebut dan menduga terkait dengan kondisi ekonomi korban.
Sementara itu, Kepolisian Resor Metropolitan (Polrestro) Jakarta Pusat menduga aksi seorang pria yang membakar diri di depan Istana Presiden, tidak terkait dengan unjuk rasa.
"Aksi bakar diri tidak ada hubungannya dengan unjuk rasa, karena massa pengunjuk rasa sudah membubarkan diri," kata Kepala Polrestro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi AR Yoyol.
Hal itu karena peristiwa pria yang membakar diri terjadi sekitar pukul 17.30 WIB, sedangkan massa yang berunjuk rasa membubarkan diri pada pukul 16.00 WIB.
Read More..

Ternyata AS Menyuplai Senjata Ke Mesir Selama Demonstrasi Berlangsung

0 komentar
Amerika Serikat (AS) terus mengirim senjata pengendali massa ke Mesir, bahkan saat pasukan keamanan melakukan penindasan keras atas pemrotes di Negara Piramida tersebut, kata Amnesty International, Rabu (7/12).Kelompok hak asasi tersebut menyatakan satu pengiriman paling akhir ke Mesir pada November membawa sedikitnya tujuh ton bahan kimia penyebab iritasi dan bahan lain yang biasa digunakan dalam kerusuhan seperti gas air mata, dan ditujukan buat Kementerian Dalam Negeri di negeri itu.
Semua pengiriman senjata semacam itu oleh AS harus dihentikan "sampai ada kepastian bahwa gas air mata dan senjata, amunisi atau peralatan lain tak berkaitan dengan pertumpahan darah di jalanan di Mesir," kata Brian Wood dari Amnesty International.
Kelompok hak asasi manusia tersebut dengan keras mengecam keputusan pemerintah AS untuk mengizinkan pengiriman itu, dan menyatakan pemerintah Mesir menanggapi protes dengan menggunakan kekerasan berlebihan dan mematikan.
"Tak bisa dibayangkan bahwa pemerintah AS tak tahu mengenai bukti pelecehan luas yang tercatat oleh pasukan keamanan Mesir," kata Amnesty International sebagaimana dikutip AFP.
Organsasi tersebut mendesak dicapainya kesepakatan internasional yang mencakup amunisi yang digunakan oleh badan penegak hukum.
"Bahkan dalam situasi saat pemrotes bentrok dengan polisi anti-huru-hara, tak ada izin untuk menggunakan kekerasan secara berlebihan dan gas air mata secara serampangan," kata Wood.
Pengiriman pada November oleh perusahaan AS, Combined Systems, Inc., setidaknya terdiri atas tiga pengiriman senjata ke Mesir sejak protes terhadap pemerintah presiden saat itu Hosni Mubarak meletus pada penghujung Januari.
Mubarak meletakkan jabatan dan telah digantikan oleh penguasa militer yang telah berikrar akan menyerahkan kekuasaan setelah pemilihan presiden paling lambat akhir Juni tahun depan.
Namun mereka membekukan undang-undang dasar, yang berarti wewenang pemerintah sementara dan parlemen baru yang saat ini dipilih jadi tak jelas.
Read More..

Recent Post

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

Statistik
PageRank Checking Icon
 
Copyright 2011 @ visitEris!
Design by Wordpress Manual | Bloggerized by Free Blogger Template and Blog Teacher | Powered by Blogger